PILU GURU HONORER, GAJI TAK SEBESAR HASIL OJEK ONLINE

WWW.INFOKEMENDIKBUD.WEB.ID – Perwakilan guru honorer tergabung dalam Asosiasi Guru dan Tenaga Honorer (AGTH) Kota Bandung menemui Wali Kota Bandung Oded M Danial. Mereka curhat mengenai kesejahteraan yang hingga kini dianggap belum cukup.

Dalam pertemuan yang digelar di Ruang Tengah Balai Kota Bandung,mereka meminta agar pemerintah lebih memperhatikan nasib yang hingga kini belum mendapat gaji sesuai UMK Kota Bandung Rp 3,33 juta per bulan. Ketua AGTH Kota Bandung Dadan Harja mengatakan hingga kini upah yang guru honorer peroleh banyak yang belum mencapai UMK. 

Untuk mendapatkan penghasilan UMK para guru dibebankan beberapa syarat. Salah satunya harus mengajar secara linear. "Linear itu lulusan IPS mengajar IPS, IPA ke IPA lagi. Kalau guru SMP bisa, tapi kalau SD kan itu tidak. Mereka hanya ada guru bidang, olahraga dan agama," ujar Dadan usai pertemuan.

Sementara untuk ikut persyaratan linear para guru harus kembali kuliah agar sesuai dengan bidang mereka mengajar. Di sisi lain, biaya untuk kuliah tak sebanding dengan penghasilan yang mereka dapat.

Dadan mencontohkan satu jam pelajaran mereka dibayar Rp 20 ribu. Sementara dalam satu bulan maksimal mengajar 24 jam. "Jadi kalau ditotal rata-rata kita itu mendapat honor Rp 480 ribu per bulan. Jauh dari UMK yang Rp 3,3 juta," katanya.

Selain mendapat honor tersebut, para guru juga mendapat Rp 1 juta per bulan dari Disdik Kota Bandung. Meski ditambah uang tersebut tetap para guru belum menikmati honor UMK. "Akhirnya banyak dari guru yang cari sampingan. Sekarang itu banyak yang jadi ojek online. Kalau saya (tambahan) mengajar seni dan ekskul. Akhirnya fokus mengajar juga terbagi," tutur Dadan.

Pada dasarnya, kata Dadan, para guru honorer harus terus terlihat tegar dan tersenyum di hadapan para murid. Bahkan untuk urusan penampilan mereka harus berusaha terlihat tegar.



"Kelihatannya saja sekarang mengajar pakai batik, rapih. Padahal mah perih jenderal. Itu kita lakukan demi murid-murid. Maka wayahna ngamodal (mau gak mau ngemodal) , minimal meuli seuseungitan (minimal beli wewangian) Rp 50 ribu sabulan mah (sebulan)," ujar Dadan.

Profesi ojek online untuk sampingan salah satunya dilakoni oleh Yayat, guru SMPN 4 Kota Bandung. Ia terpaksa melakoni hal tersebut untuk menutupi pengeluaran bulanan. "Saya biasanya nge-Grab beres mengajar. Hasilnya tentu lebih besar dari honor saya mengajar," kata Yayat tanpa membocorkan penghasilan dari ojek online.

Wali Kota Bandung Oded M Danial mengakui para gaji guru honorer masih jauh dari UMK. Sehingga pemerintah mendorong kesejahteraan dengan memberikan honor tambahan yang berasal dari APBD Kota Bandung.

"Kita sekarang sedang siapkan itu (honor dari APBD). Memang sekarang gaji mereka masih jauh dari UMK. Tapi dengan tambahan APBD itu ada peningkatan," ujar Oded.

Saat ini terdapat 11.286 guru honorer yang mengajar di Paud, SD dan SMP negeri juga swasta Kota Bandung. Dari jumlah tersebut 4.000 di antaranya telah tergabung dalam AGTH Kota Bandung.

Sumber : detik.com

Demikian berita dan informasi terkini yang dapat kami sampaikan. Silahkan like fanspage dan tetap kunjungi situs kami di WWW.INFOKEMENDIKBUD.WEB.ID,  Kami senantiasa memberikan berita dan informasi terupdate dan teraktual yang dilansir dari berbagai sumber terpercaya. Terima Kasih atas kunjungan anda semoga informasi yang kami sampaikan ini bermanfaat.

Belum ada Komentar untuk "PILU GURU HONORER, GAJI TAK SEBESAR HASIL OJEK ONLINE"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel