KPAI MINTA KEMENDIKBUD DAN KEMENAG SIAPKAN KURIKULUM SEKOLAH DARURAT
WWW.INFOKEMENDIKBUD.WEB.ID -Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti, mendesak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) serta Kementerian Agama (Kemenag) untuk menyiapkan kurikulum sekolah darurat. Hal itu dilakukan supaya anak-anak korban bencana bisa fokus belajar meskipun di tengah keterbatasan.
Musababnya adalah ketika meninjau sekolah darurat di Lombok, NTB, Retno banyak menerima keluhan dari anak-anak dan para guru. Keluhan yang disampaikan antara lain seperti panasnya ruang kelas tenda serta tidak adanya sarana penunjang seperti kursi dan meja belajar.
“Kalau di ruang kelas yang semi permanen bisa menggunakan meja dan kursi di kelas darurat, tapi kalau tenda sangat tidak memungkinkan karena sempit dan tidak tinggi,’’ kata Retno, Minggu (8/10).
Lebih lanjut Retno menilai, kondisi tenda darurat bisa menjadi tidak kondusif jika hujan deras tiba. Air yang menggenangi tenda mengakibatkan proses belajar mengajar menjadi terganggu.
Sekolah Darurat di Lombok
Kurangnya tenda darurat juga memaksa jam belajar anak-anak menjadi lebih sebentar. Jika di rata-rata mereka hanya belajar paling lama sekitar lima jam per harikarena antara ruangan yang dibutuhkan dengan yang tersedia tidak berimbang jumlahnya, terutama untuk SMA/sederajat.
Oleh karena keterbatasan ruang tersebut, maka peserta didik terpaksa bergantian menggunakan kelas sehingga jam belajar dibagi dua shift.
“Jam sekolah yang pendek dan kondisi sekolah darurat yang tentu tidak senyaman kelas di sekolah-sekolah yang kondisinya normal, maka KPAI memandang perlu pemerintah dalam hal ini Kemendikbud dan Kemenag untuk tidak sekedar berkosentrasi pada kelas darurat, namun harus juga menyiapkan kurikulum khusus untuk sekolah darurat,” terang Retno.
Desakan untuk membuat kurikulum juga mempertimbangkan kondisi yang sedang terjadi. Menurut Retno, sangat tidak adil jika sekolah darurat harus menerapkan kurikulum nasional yang berlaku sementara sarana dan prasarana sangat minim.
“Peserta didik dan pendidik di sekolah darurat sejatinya jangan dibebani dengan beratnya kurikulum nasional yang berlaku saat ini, namun sudah semestinya menyesuaikan kondisi riil mereka di lapangan. Oleh karenanya, kurikulum sekolah darurat menjadi penting dan mendesak dibuat oleh pemerintah, mengingat kondisi wilayah Indonesia yang rawan bencana,” tegas Retno
“Nanti sistem penilaian dan ujian sekolah serta ujian nasional peserta didik di sekolah-sekolah darurat, baik di Lombok, Palu dan Donggala, dan tempat lainnya juga harus disesuaikan dengan kurikulum sekolah darurat, bukan disamakan dengan peserta didik lain di Indonesia yang wilayahnya atau sekolahnya tidak terdampak bencana, seperti gempa dan tsunami,” tutupnya
Sumber : kumparan.com
Demikian berita dan informasi
terkini yang dapat kami sampaikan. Silahkan like fanspage dan tetap kunjungi
situs kami di WWW.INFOKEMENDIKBUD.WEB.ID, Kami senantiasa memberikan berita
dan informasi terupdate dan teraktual yang dilansir dari berbagai sumber
terpercaya. Terima Kasih atas kunjungan anda semoga informasi yang kami
sampaikan ini bermanfaat.
Belum ada Komentar untuk "KPAI MINTA KEMENDIKBUD DAN KEMENAG SIAPKAN KURIKULUM SEKOLAH DARURAT"
Posting Komentar