NGAPAIN CONTEK NEGARA LAIN? MENTERI NADIEM PILIH SHORTCUT, DARIPADA CONTEK NEGARA LAIN

WWW.INFOKEMENDIKBUD.WEB.ID – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makariem mengaku tidak mau mengikuti negara lain dalam mengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia. 'Mas Nadiem', memilih jalan lain.

Mendikbud mengatakan, jika Indonesia ingin maju dan menciptakan SDM unggul, tidak mungkin bisa melakukannya hanya dengan mengikuti jalur yang sama dengan negara-negara lain.

"Kita harus melakukannya dengan cara 'shortcut-shortcut', yaitu melalui digitalisasi, melalui pendidikan teknologi," katanya seperti dikutip dari postingan Instagram Kemendikbud.

Hal itu dikatakan Nadiem Makarim saat menjadi salah satu keynote speaker dalam acara Google for Indonesia di Jakarta.
Mendikbud juga meminta kepada Google dan perusahaan-perusahaan yang hadir dalam acara Google for Indonesia untuk menjadikan Indonesia sebagai prioritas nomor satu di dunia untuk program pendidikan di sekolah maupun program lainnya.

Pada acara tersebut, hadir juga Menkominfo Johnny G. Plate @kemenkominfo sebagai pembicara utama/keynote speaker.

Sertijab Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim Salam Komado dengan Muhadjir Effendy 

Sebelumnya, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan rencananya untuk mewujudkan 'SDM Unggul' dengan berfokus pada sumber daya manusia dan pendidikan menuju Indonesia makmur.


Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, fokus utama dalam pembangunan pada 2020 adalah sumber daya manusia (SDM), setelah sebelumnya hanya mengandalkan sumber daya alam (SDA).

"Ya, kita ini sudah berpuluh tahun ya bertumpu terus kepada sumber daya alam dan sumber daya alam itu kalau kita eksploitasi terus akan habis," kata Presiden Jokowi saat wawancara khusus dengan iNews TV.

Untuk itu, fokus pembangunan ditujukan kepada pembangunan SDM agar Indonesia mempunyai SDM unggul dan mewujudkan Indonesia maju.
Berikut ini petikan wawancara khusus dengan Presiden Joko Widodo, mengenai SDM Unggul.

SDM Unggul, Indonesia Maju. Sebenernya Apa Makna dari Tema Tersebut Pak?

Ya, kita ini sudah berpuluh tahun ya bertumpu terus kepada sumber daya alam dan sumber daya alam itu kalau kita eksploitasi terus akan habis.

Booming minyak kita sudah lewat, booming kayu kita tahun 80-an sudah lewat juga, ini booming mineral minerba juga sudah hampir lewat, sehingga ke depan yang ingin kita angkat yang kita tonjolkan dalam kompetisi antar negara ya SDM kita sumber daya manusia kita.

Oleh sebab itu, kalau lima tahun yang lalu kita konsentrasi, fokus kepada pembangunan infrastruktur lima tahun ke depan kita akan fokus kita akan konsentrasi pada pembangunan manusia ke sana.

Lima Tahun Fokus untuk Pembangunan Manusia?

Iya, meskipun pembangunan infrakstruktur juga tetap jalan.

Tidak Khawatir Nanti Digadang-gadang 'Wah Ini Keberhasilannya Sulit Diukur atau Segala Macem'. Bagaimana Strateginya?

Enggak, jadi sama infrastruktur itu juga tidak bisa dinikmatinya sekarang, mungkin baru akan kelihatan 10 tahun 15 tahun yang akan datang.

Pembangunan manusia juga sama pembangunan SDM ini juga sama akan kelihatan 10 mungkin 15 tahun lagi. Tetapi tidak ada pilihan lain sekarang ini, enggak ada pilihan lain ini harus dikerjakan tanpa harus kita berpikir return politiknya apa return ekonominya apa enggak ini sudah menjadi visi kita 5 tahun kedepan untuk pembangunan sumber daya manusia.

iya, justru basisnya ada di situ. Karena kita akan memiliki sebuah bonus demografi 5-10 tahun yang akan datang ini harus disiapkan, harus direncanakan, dan langsung harus dikerjakan

Sumber : okezone.com

Demikian berita dan informasi terkini yang dapat kami sampaikan. Silahkan like fanspage dan tetap kunjungi situs kami di WWW.INFOKEMENDIKBUD.WEB.ID,  Kami senantiasa memberikan berita dan informasi terupdate dan teraktual yang dilansir dari berbagai sumber terpercaya. Terima Kasih atas kunjungan anda semoga informasi yang kami sampaikan ini bermanfaat.

Belum ada Komentar untuk "NGAPAIN CONTEK NEGARA LAIN? MENTERI NADIEM PILIH SHORTCUT, DARIPADA CONTEK NEGARA LAIN"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel