KPAI: HAPUS UN, TIDAK RELEVAN, SUDAH TAK JADI SYARAT KELULUSAN LAGI

WWW.INFOKEMENDIKBUD.WEB.ID -cawapres Sandiaga Uno mewacanakan penghapusan Ujian Nasional (UN). Komisioner KPAI Retno Listyarti menganggap ujian nasional yang diselenggarakan pemerintah saat ini memang sudah tidak relevan.

Retno beralasan, sebab, saat ini UN bukan menjadi satu parameter yang menentukan lulus tidaknya para siswa.

"Jika terkait usulan program menghapus Ujian Nasional (UN) sebenarnya saat ini juga sudah tidak relevan lagi, karena UN saat ini oleh pemerintahan Jokowi juga sudah tidak lagi menjadi parameter menentukan kelulusan seorang siswa (kelulusan ditentukan oleh guru dan sekolah sebagaimana perintah dari UU RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas)," kata Retno

Retno mengatakan, hasil atau nilai ujian nasional, bagi siswa juga tidak dipakai dalam seleksi masuk ke universitas, atau jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Retno mengatakan saat ini, sistem penerimaan peserta didik baru (PPDB) memakai sistem zonasi.

"Bahkan UN juga sekarang juga sudah tidak digunakan lagi untuk seleksi masuk sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Karena sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) menggunakan sistem zonasi bukan nilai UN. Makin dekat rumah dengan sekolah maka peluang diterima makin besar di sekolah tersebut," kata Retno.


"Dengan demikian, sistem zonasi mendekatkan anak dengan sekolah secara jarak dan juga menghilakan sistem sekolah unggul karena masuk sekolah negeri menggunakan jarak atau zonasi bukan tingginya nilai yang dicapai seorang anak," timpalnya.

Sebagai catatan, Retno yang juga aktivis pendidikan, salah satu yang dahulu getol memperjuangkan penolakan UN di Indonesia.

Dalam Debat Pilpres 2019 lalu, cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno, jika terpilih akan menghapus UN. Alasannya, Sandi ingin menyesuaikan minat dan bakat dari anak-anak sesuai dengan pekerjaan yang diminatinya. Selain itu, UN juga dinilai menambah beban siswa-siswa. Selain menghapus UN, Sandi juga akan memberlakukan libur di bulan Ramadhan.

"Kita juga pastikan bahwa sistem UN dihentikan, diganti dengan penerusan minat dan bakat. Kami juga memiliki konsep sekolah link and match, di mana kita hadirnya penyedia lapangan kerja dan pencipta lapangan kerja tersambung dengan dunia pendidikan," ungkap Sandi.

"Mencabut ujian nasional, memberikan liburan di bulan Ramadhan sebagai penerus program yang pernah dilakukan oleh Gus Dur. Bulan Ramadhan adalah bulan toleransi" imbuhnya. Saat kepemimpinan Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, siswa diliburkan selama sebulan saat Ramadhan.

Sumber : kumparan.com

Demikian berita dan informasi terkini yang dapat kami sampaikan. Silahkan like fanspage dan tetap kunjungi situs kami di WWW.INFOKEMENDIKBUD.WEB.ID,  Kami senantiasa memberikan berita dan informasi terupdate dan teraktual yang dilansir dari berbagai sumber terpercaya. Terima Kasih atas kunjungan anda semoga informasi yang kami sampaikan ini bermanfaat.

Belum ada Komentar untuk "KPAI: HAPUS UN, TIDAK RELEVAN, SUDAH TAK JADI SYARAT KELULUSAN LAGI"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel